Kamis, 03 Oktober 2013

Bab II - Manusia dan kebudayaan

BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan merupakan kedua hal yang sangat berhubungan satu sama lain dan memiliki keterkaitan. Berikut ini akan membahas mengenai manusia dan kebudayaan dan memberikan dasar ilmu budaya dasar.

A.     MANUSIA

Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia).  Manusia merupakan kumpulan dari berbagai ilmu fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika).
Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi) . Sedangkan didalam ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin mengambil keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat beridiri sendiri (sosiologi), mahluk yang ingin selalu mempunyai kekuasaan (politik) dan mahluk yang berbudaya disebut homo-humanus (filsafat).
Berdasarkan beberapa pandangan diatas menjelaskan mengenai manusia menurut beberapa ilmu, berikut ada dua pandangan yang menjadi acuan untuk menjelaskan mengenai unsur-unsur yang membangun manusia itu sendiri, yaitu:
1.      Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait
a.      Jasad, Badan manusia yang dapat dilihat, diraba, difoto, menempati ruang dan waktu, dll
b.      Hayat, Mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c.       Roh, Bimbingan dan pimpinan Tuhan, yang bersifat spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya budaya
d.      Nafs, Kesadaran diri sendiri

2.      Manusia sebagai satu kepribadian memiliki tiga unsur:
a.      Id,
Suatu kepribadian yang bersifat primitive yang tidak Nampak merupakan libido murni.  Ciri alami pada Id berhubungan dengan sex baik secara langsung, dalam mimpi atau hanya khayalan. Id diatur oleh perasaan kesenangan untuk mencari kepuasan ditentukan oleh tahap psikoseksual. Proses ini disebut proses primer.
b.      Ego,
Ego disebut juga sebagai kepribadian yang “eksekutif” karena peranannya terhadap id dapat dimenerti oleh orang lain.  Perkembangan ini terjadi pada umur satu dan dua tahun ketika bertemu dengan lingkungan luar yang akan membentuk tingkah laku diri seseorang. Proses ini disebut proses sekunder.
c.       Superego,
Biasanya superego terjadi mulai umur lima tahun, superego terbentuk dari lingkungan eksternal berbeda dengan id dan ego. Biasanya seuperego merupakan asimilasi dari pandangan orang tua. Supergo dan id berada dalam konflik langsung dan ego sebagai mediator untuk menjadi penengah.
Uraian diatas menunjukkan tindakan manusia yang berhubungan dengan unsur-unsur manusia. Melalui setiap unsur yang sudah dijabarkan diatas memberikan contoh tindakan yang dilakukan oleh setiap manusia.

B.      HAKEKAT MANUSIA

a.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai suau kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat diraba, dilihat, dan dirasa wujudnya nyata tetap tidak kekal. Sedangkan jiwa terdapat didalam yang bersifat abstrak tidak dapat diraba, dilihat. Ketika sudah meninggal tubuh akan tak berdaya, hancur dan tak ada artinya tetapi jiwa akan kembali kepada Tuhan. Jiwa adalah roh yang ada dialam tubuh manusia yang berfungsi sebagai penggerak dan sumber hidup.
b.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Manusia dikatakan paling sempurna karena memiliki akal, perasaan dan kehendak yang terdapat pada jiwa manusia. Perasaan menciptakan rasa seni dan jiwa kreatif seseorang. Perasaan ada dua yaitu Perasan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra terhadap mahluk hidup sedangkan Perasaan rohani adalah perasaan yang hanya dimiliki oleh manusia, misalnya:
1.      Perasaan intelektual (Pengetahuan)
2.      Perasaan estetis (Keindahan)
3.      Perasaan etis (Kebaikan)
4.      Perasaan diri (harga diri)
5.      Perasaan sosial (berkelompok)
6.      Perasaan religious (agama)
c.       Mahluk biokultural, mahluk hayati dan budayawi
Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi anatomi, fisiologi, dll. Sedangkan sebagai mahluk budayawi, manusia dapat dipelajari dari segi kemasyarakatan, psikologi, dll.
d.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan mempunyai kualitas dan martabat
Manusia memiliki 3 taraf hidup yaitu estetis (manusia menangkap dunia sekitarnya melalui berbagai karya lukisan, tulisan, suara, dll. Sedangkan etis (manusia memutuskan segala sesuatu dengan bebas dan harus dipertanggungjawabkan). Dan religious (Hubungan antara manusia dengan Tuhan).

C.      KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Francis L.K.Hsu, sarjana Amerika keturunan china yang mengkombinasikan dirinya dalam ilmuantropolig, psikologi, filsafat dan kesustraan china klasik. Maka Hsu mengembangkan suatu konsepsi bahwa dalam jiwa manusia sebagai mahluk social budaya  mengandung delapan daerah yang seperti lingkaran konsentris pribadi.
Nomor 7 dan 6 adalah daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran berada pada keadaan alam jiwa. Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan, lingkaran ini terdiri dari berbagai gagasan yang disadari oleh individu tersebut. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan, lingkaran ini didalam alam jiwa manusia mengandung pikiran dan gagasan yang dinyatakan secara terbuka.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung tentang mahluk hidup tersebut bergaul dengan mesra dan akrab. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna, lingkaran ini berupa fungsi dari orang, binatang, benda bagi dirinya. Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari sikap dalam alam jiwa manusia. Nomor 0 disebut lingkaran dunia luar, sama seperti lingkaran nomor 1 tetapi bedanya terdiri dari tanggapan dan pikiran orang terletak diluar masyarakat dan Negara Indonesia ditanggapi dengan sikap masa bodoh.

D.     PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Menurut Mellville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
Menurut E.B.Tylor mendefinisikan kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
Menurut Koetjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan hasil budi pekerti.
Menurut A.L.Krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti luas.
Menurut C.A.Van Perseun mengatakan bahwa kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok.
        
Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama
1.      Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hokum
2.      Sistem social meliputi hubungan dan kegiatan sosial dalam masyarakat
3.      Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunanya

E.      UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Menurut C.Kluckhohn bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1.       Sistem Religi, homo religious
2.      Sistem organisasi masyarakat, homo socius
3.      Sistem pengetahuan, homo sapiens
4.      Sistem mata pencaharian dan hidup, homo economicus
5.      Sistem teknologi dan peralatan, homo faber
6.      Sistem bahasa, homo longuens
7.      Sistem kesenian, homo aesteticus

F.       WUJUD KEBUDAYAAN

Wujud kebudayaan terbagi menjadi tiga, antara lain:
1.      Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia
Disebut sistem budaya, bersifat abstrak dan tidak dapat dilihat, berpusat kepada kepala penganut.
2.      Kompleks aktivitas
Wujud ini disebut sistem sosial, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi.
3.      Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

G.     ORIENTASI NILAI BUDAYA

Menurut Khuckhohn lima masalah besar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya manusia:
1. Masalah dasar dalam hidup kita : HAKEKAT HIDUP (MH)
Orientasi nilai budaya:
a. hidup itu buruk
b. hidup itu baik
c. hidup itu buruk, tapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu menjadi baik
2. Masalah dasar dalam hidup kita: HAKEKAT KARYA (MK)
Orientasi nilai budaya:
a. karya itu untuk nafkah hidup
b. karya itu untuk kedudukan, kehormatan, dsb
c. karya itu untuk menambah karya
3. Masalah dasar dalam hidup kita: PERSEPSI MANUSIA TENTANG WAKTU (MW)
Orientasi nilai budaya:
a. orientasi ke masa depan
b. orientasi ke masa lalu
c. orientasi ke masa depan
4. Masalah dasar dalam hidup kita: PANDANGAN MANUSIA TERHADAP ALAM (MA)
Orientasi nilai budaya:
a. manusia tunduk kepada alam yang dahsyat
b. manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam
c. manusia berhasrat menguasai alam
5. Masalah dasar dalam hidup kita: HAKEKAT HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN SESAMANYA (MM)
Orientasi nilai budaya:
a. Orientasi kolateral, rasa ketergantungan terhadap sesama
b. orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan
c. individualisme menilai tinggi usaha kekuatan sendiri

H.     PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Terjadinya perubahan kebudayaan disebabkan oleh:
1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri
2.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat tinggal
Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki oleh masyarakat antara lain norma, peraturan, teknologi, selera, keindahan dan bahasa,
1.      Kebudayaan yang mudah diterima ialah:
a.      Unsur kebudayaan kebendaan
b.      Unsur yang terbukti membawa manfaat
c.       Unsur yang mudah disesuaikan oleh masyarakat
2.      Kebudayaan yang sulit diterima ialah:
a.      Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan
b.      Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi
3.      Generasi muda dianggap cepat menerima kebudayaan asing sedangkan orang tua dikatakan kolot yang sukar menerima hal baru.
4.      Masyarakat yang mengalami proses akultruasi akan berkelompok sehingga susah menyesuaikan diri dengan hal baru.
Berikut adalah beberapa faktor baik diterima atau ditolaknya unsur kebudayaan diantaranya:
1.      Adanya keterbatasan hubungan masyarakat dengan kebudayaan lain yang berasal dari luar masyakat itu sendiri
2.      Pandangan hidup dan nilai-nilai agama yang begitu erat
3.      Struktur sosial masyarakat menentukan menerimanya kebudayaan baru
4.      Apabila unsur yang memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dengan mudah dapat dibuktikan oleh masyarakat.

I.        KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

Manusia dengan kebudayaan sebagai dwitunggal, walaupun berbeda tetapi memiliki suatu kesatuan.  Hubungan antara manusia dan kebudayaan dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat disebut dialektis (saling terkait satu sama lain). Proses dialektis memiliki tiga tahap yaitu:
1.      Eksternalisasi
Proses dimana manusia mengeskpresikan dirinya dengan membangun dunianya
2.      Obyektivasi
Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
3.      Internalisasi
Proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar