Sabtu, 17 Oktober 2015

TULISAN 3 - ASUMSI DASAR PREFERENSI



ASUMSI DASAR PREFERENSI

Teori tentang perilaku konsumen dimulai dengan tiga asumsi dasar mengenai preferensi orang pada satu keranjang pasar dibandingkan dengan keranjang lainnya. Kami percaya bahwa asumsi-asumsi  ini berlaku untuk banyak orang dalam berbagai situasi :

1.      Kelengkapan : preferensi diasumsikan lengkap. Dengan kata lain, konsumen dapat membandingkan dan menilai semua keranjang pasar. Yang dimaksud dengan tidak peduli adalah bahwa seseorang akan sama puasnya dengan pilihan keranjang manapun. Perhatikanlah bahwa preferensi ini mengabaikan harga. Seorang konsumen mungkin lebih suka bistik daripada hamburger, tetapi akan membeli hamburger karena lebih murah.
Contoh : Ada barang A dan B, maka konsumen bisa menyatakan bahwa Dia lebihsuka barang A daripada barang B Atau lebih suka barang B daripada A Atau Tidak Peduli, maksudnya disini adalah baik mengkonsumsi barang A ataupun B akan tetap sama puas.

2.      Transitivitas : Preferensi adalah transitif. Transitivitas berarti bahwa jika seorang konsumen lebih suka keranjang A daripada keranjang pasar B, dan lebih suka B daripada C, makan konsumen itu dengan sendirinya lebih suka A daripada C. Misalnya jika mobil Porsche lebih disukai daripada mobil Cadillac dan Cadillac lebih disuukai daripada Chevrolet, maka mobil Porche juga lebih disukai daripada Chevrolet. Transitivitas ini biasanya dianggap perlu untuk  konsistensi konsumen.
Contoh : Jika mobil Porsche lebih disukai daripada mobil Cadillac, dan Cadillac lebih disukai daripada mobil Chevrolet. Maka otomatis Mobil Porsche lebih disukai dari pada mobil Chevrolet.

3.      Lebih Baik Berlebih daripada Kurang : Semua barang yang  “baik” adalah barang yang diinginkan. Sehingga konsumen selalu menginginkan lebih banyak barang daripada kurang. Sebagai tambahan, konsumen tidak akan pernah puas atau kenyang, lebih banyak selalu lebih  menguntungkan, meskipun lebih untung nya hanya sedikit saja. Asumsi ini dibuat untuk alas an pengajaran, yang menyederhanakan analisis grafik. Tentu saja, beberapa barang, seperti polusi udara, mungkin tidak diinginkan, dan konsumen selalu akan menginginkan lebih sedikit. Kita mengabaikan “barang-barang jelek seperti itu” dalam kerangka pembahasan tentang pilihan konsumen karena kebanyakan konsumen tidak akan memilih untuk membelinya.
Contoh : Jika Qa ^ (Meningkat ) maka U (Qa) ^ (juga akan meningkat) More Is Better than less, meskipun hingga akhirnya Marginal utility Qa akan menurun. Atau meningkatnya makin lama makin lambat. (namun tidak pernah mencapai 0 dan tidak pernah bernilai negative.)

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar