Selasa, 27 Oktober 2015

SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN



SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN

Sumber Daya Konsumen yaitu beberapa orang yang menjadi pembeli atau pelanggan yang membutuhkan barang atau jasa untuk mereka gunakan atau konsumsi sebagai kebutuhan hidupnya.
Dalam hal sumber daya terdapat 3 macam, yaitu sumber daya ekonomi, sumber daya sementara dan sumber daya kognitif
1.      Sumber Daya Ekonomi Potensi
sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumber daya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui. Dari sumber-sumber daya alam ada yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. sumberdaya alam yang potensial untuk diperbarui (potentially renewable resources). Kategori sumberdaya alam ini tergolong sumberdaya alam yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat, namun demikian lambat laun akan dapat diganti melalui proses alamiah misalnya ; pohon-pohon di hutan, rumput di padang rumput, deposit air tanah, udara segar dan lain-lain Sumberdaya alam ini keberadaannya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam kerangka untuk mendorong, mempercepat dan menunjang proses pembangunan wilayah (daerah). Selain itu, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable or exhaustible resources). Jenis sumberdaya ini pada dasarnya meliputi sumber daya alam yang mensupply energi seperti minyak, gas alam, uranium, batubara serta mineral yang non energi seperti misalnya : tembaga, nikel,aluminium,dll.Sumberdaya alam jenis ini adalah sumberdaya alam dalam jumlah yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposits) diberbagai tempat dimuka bumi. Sumberdaya alam jenis ini bisa habis baik karena sifatnya yang tidak bisa diganti oleh proses alam maupun karena proses penggantian alamiahnya berjalan lebih lamban dari jumlah pemanfaatannya.
2.      Sumber Daya Sementara
Terdapat 2 macam sumber daya sementara, yaitu : a.Barang yang Menggunakan Waktu Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib). b.Barang Penghemat Waktu Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.
3.      Sumber Daya Kognitif
adalah kepemimpinan teori psikologi industri dan organisasi yang dikembangkan oleh Fred Fiedler dan Joe Garcia pada tahun 1987 sebagai konseptualisasi dari model kontingensi Fiedler . Teori ini berfokus pada pengaruh pemimpin intelijen dan pengalaman tentang nya atau reaksinya terhadap stres . Inti dari teori ini adalah bahwa stres adalah musuh rasionalitas, merusak kemampuan pemimpin untuk berpikir logis dan analitis. Namun, pengalaman pemimpin dan kecerdasan dapat mengurangi pengaruh stres pada (atau dia) nya tindakan: kecerdasan adalah faktor utama dalam situasi stres rendah, sementara jumlah pengalaman selama lebih selama-saat stres.

KANDUNGAN PENGETAHUAN
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan Konsumen terbagi menjadi 3, yaitu: 1. Pengetahuan Produk Merupakan kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi katagori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produkdan kepercayaan mengenai produk. Jenis Pengetahuan Produk: a. Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk b. Pengetahuan tentang manfaat produk c. Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen 2. Pengetahuan Pembelian Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut. Perilaku Membeli: Store Contact: Meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet. Product Contact: Konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir. Transaction Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya. 3. Pengetahuan Pemakaian Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.

SUMBER:

Sabtu, 24 Oktober 2015

TULISAN - KISAH SUKSES UKM



Kisah Sukses UKM Merintis Bisnis dari Nol Jadi Rp 2 Triliun

Jakarta - Pendiri perusahaan e-commerce lokal bagi-bagi tips sukses. Ia bercerita tentang suka-dukanya merintis usaha kecil dengan modal hanya nol rupiah hingga kini akhirnya berhasil menjadikannya perusahaan dengan nilai Rp 2 triliun.

Kisah sukses ini diceritakan oleh Achmad Zaky, founder sekaligus CEO Bukalapak.com saat memberikan kuliah umum tentang usaha kecil menengah (UKM) kepada para mahasiswa di Kampus ITB Bandung.

Bukalapak berawal dari sebuah proyekan yang dikerjakan oleh Zaky dan teman-teman kuliahnya, sehingga mereka terbiasa membuat bermacam-macam aplikasi sesuai pesanan klien.

Mereka punya keinginan untuk membuat sesuatu yang dibuat dari nol, kemudian dikembangkan dan dibangun satu demi satu, sampai menjadi besar dan megah seperti Bukalapak sekarang ini yang mendapat suntikan modal raksasa.

"Dimulai dengan modal nol rupiah, hanya dengan skill founder-nya, dan menjadi masa-masa penuh perjuangan. Sampai akhirnya mendapatkan pendanaan ratusan miliar tidaklah mudah. Jika divaluasi, Bukalapak sekarang bisa mencapai Rp 2 triliun," ujarnya.

Menurut Zaky, Bukalapak dimulai pada saat yang tepat. Pasar e-commerce di tahun 2010 masih terbuka luas, masih sangat sedikit pelaku bisnis yang bermain, sehingga perkembangannya cukup pesat.

Dari yang awalnya cuma dikunjungi oleh 10.000 visitors per hari, setahun berikutnya menjadi 50.000 pengunjung per hari, setahunnya lagi mendapatkan 200.000 pengunjung per hari hingga saat ini dikunjungi oleh 500.000 pengunjung per hari.

Zaky punya cita-cita ingin menjadikannya situsnya yang saat ini di peringkat 24 suatu saat menjadi e-commerce nomor satu di Indonesia. Bukan pekerjaan yang mudah, karena pesaingnya yang berada di 7 peringkat teratas di Indonesia berasal Silicon Valley, Amerika Serikat.

"Sebagai contoh di China, posisi pertama dan kedua dikuasai oleh website lokal China yaitu Baidu dan Alibaba. Website lokal Indonesia mempunyai peluang yang sama untuk menjadi nomor satu," kata Zaky.

Nugroho Herucahyono, CTO sekaligus founder Bukalapak lainnya, juga sangat mendukung langkah Zaky untuk menjadikan perusahaan e-commerce lokal itu sebagai wadah pemberdayaan UKM untuk mencapai tujuannya menjadi nomor satu.

"Apalagi banyak pelapak atau penjual yang menggantungkan penjualan produknya hanya di Bukalapak.com, sehingga banyak orang yang menggantungkan kelangsungan usahanya di situs kami," pungkas Nugroho dalam email yang diterima detikINET, Jumat (27/2/2015).

SUMBER:

Selasa, 20 Oktober 2015

PEMBELIAN



PEMBELIAN

1. Proses Keputusan Membeli
Keputusan   pembelian  merupakan kegiatan  individu  yang  secara langsung terlibat dalam pengambilan  keputusan untuk melakukan pembelian terhadap  produk yang ditawarkan  oleh penjual.
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang  dapat  membuat keputusan, haruslah  tersedia beberapa alternatif pilihan.
Menurut (Kotler, 2000:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:
a. Pengenalan Masalah
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
b. Pencarian Informasi
Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal). Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi. Sumber pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli
c. Evaluasi alternatif
Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.
d. Keputusan Membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.
e. Tingkah laku pasca pembelian.
Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumen akan merasa puas.

2. Memilih Alternatif Terbaik
Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

3. Memilih Sumber-Sumber Pembelian
a. Sumber-Sumber Pembelian Intern :
  • Motivasi
Merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
  • Belajar
Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
  • Kepribadian
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk.
b. Sumber-sumber Pembelian ekstern
  • Kebudayaan
Faktor budaya adalah salah satu pengaruh yang paling berdampak luas dalam perilaku konsumen.
Contohnya saja seorang konsumen yang sudah sangat cinta dengan kebudayaan bangsanya, sehingga ia selalu menggunakan produk dalam negeri dan tidak mau menggunakan prodak luar.
  • Kelompok Sosial dan Refrensi
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli.
Kelompok Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu :
  • Kelompok acuan: semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi.
  • Keluarga: sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari.
  • Peran : meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan status pamakainya.
  • Keluarga
Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua macam keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan.

Referensi:

Sabtu, 17 Oktober 2015

TULISAN 3 - ASUMSI DASAR PREFERENSI



ASUMSI DASAR PREFERENSI

Teori tentang perilaku konsumen dimulai dengan tiga asumsi dasar mengenai preferensi orang pada satu keranjang pasar dibandingkan dengan keranjang lainnya. Kami percaya bahwa asumsi-asumsi  ini berlaku untuk banyak orang dalam berbagai situasi :

1.      Kelengkapan : preferensi diasumsikan lengkap. Dengan kata lain, konsumen dapat membandingkan dan menilai semua keranjang pasar. Yang dimaksud dengan tidak peduli adalah bahwa seseorang akan sama puasnya dengan pilihan keranjang manapun. Perhatikanlah bahwa preferensi ini mengabaikan harga. Seorang konsumen mungkin lebih suka bistik daripada hamburger, tetapi akan membeli hamburger karena lebih murah.
Contoh : Ada barang A dan B, maka konsumen bisa menyatakan bahwa Dia lebihsuka barang A daripada barang B Atau lebih suka barang B daripada A Atau Tidak Peduli, maksudnya disini adalah baik mengkonsumsi barang A ataupun B akan tetap sama puas.

2.      Transitivitas : Preferensi adalah transitif. Transitivitas berarti bahwa jika seorang konsumen lebih suka keranjang A daripada keranjang pasar B, dan lebih suka B daripada C, makan konsumen itu dengan sendirinya lebih suka A daripada C. Misalnya jika mobil Porsche lebih disukai daripada mobil Cadillac dan Cadillac lebih disuukai daripada Chevrolet, maka mobil Porche juga lebih disukai daripada Chevrolet. Transitivitas ini biasanya dianggap perlu untuk  konsistensi konsumen.
Contoh : Jika mobil Porsche lebih disukai daripada mobil Cadillac, dan Cadillac lebih disukai daripada mobil Chevrolet. Maka otomatis Mobil Porsche lebih disukai dari pada mobil Chevrolet.

3.      Lebih Baik Berlebih daripada Kurang : Semua barang yang  “baik” adalah barang yang diinginkan. Sehingga konsumen selalu menginginkan lebih banyak barang daripada kurang. Sebagai tambahan, konsumen tidak akan pernah puas atau kenyang, lebih banyak selalu lebih  menguntungkan, meskipun lebih untung nya hanya sedikit saja. Asumsi ini dibuat untuk alas an pengajaran, yang menyederhanakan analisis grafik. Tentu saja, beberapa barang, seperti polusi udara, mungkin tidak diinginkan, dan konsumen selalu akan menginginkan lebih sedikit. Kita mengabaikan “barang-barang jelek seperti itu” dalam kerangka pembahasan tentang pilihan konsumen karena kebanyakan konsumen tidak akan memilih untuk membelinya.
Contoh : Jika Qa ^ (Meningkat ) maka U (Qa) ^ (juga akan meningkat) More Is Better than less, meskipun hingga akhirnya Marginal utility Qa akan menurun. Atau meningkatnya makin lama makin lambat. (namun tidak pernah mencapai 0 dan tidak pernah bernilai negative.)

SUMBER: